Ir. I. Joko Dewanto, MM.
Dosen Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Esa Unggul
Teknologi Pendidikan merupakan teknologi
di dalam pendidikan di dalam suatu system fakultas ilmu komputer bias
dijabarkan dalam bentuk input, proses ataupun output dalam bidang
pendidikan, atau bagian dari proses pembelajaran. Fakultas Ilmu Komputer
selain memikirkan core keilmuan sebagai subjek utama, maka teknologi
pendidikan juga merupakan langkah bijak diterapkan di lingkungan
Fasilkom. Terlihat dari perkembangan yang dinamis dan selalu
meningkatkan kualitas mahasiswa dengan melakukan perencanaan strategi
fasilkom, mengkaji teknologi pembelajaran menuju kearah e-learning
dengan dukungan interaktif multimedia, dukungan sertifikasi, peningkatan
produktifitas dosen, lulusan pengguna, akreditasi dan ISO 9000. Hasil
fasilkom saat ini masih jauh dari yang diharapkan tetapi dengan
keyakinan untuk peningkatan berkelanjutan teknologi pendidikan maka
fasilkom akan mampu mengikuti trend pendidikan dengan standar
internasional.
Teknologi “Penambahan mesin, teknologi
yang terdiri atas beberapa proses, sistem, pengaturan dan kontrol dari
mekanisme antara manusia dan bukan manusia, dan sebuah bagaimana dia
terlihat bersifat permasalah-masalahan atas ke- tertarikan dan
kesulitannya, yang dise- suaikan dengan solusi teknik, dan nilai-nilai
ekonomis-selanjutnya mempertimbangkan – solusi.”. (Finn, 1960).
Teknologi memiliki proses yang dapat meningkat, dimana proses tersebut
biasanya memberikan kerangka kerja untuk suatu teknologi, proses yang
menghasilkan outcomes berupa produk, dimana produk tersebut merupakan
bagian integral dari suatu sistem.
Sistem melalui Webster Dictionary
mendefinisikan sistem sebagai serangkaian atau tatanan hal-hal yang
saling ber- hubungan membentuk satu kesatuan atau keseluruhan organic.
Serangkaian kenya- taan, prinsip, aturan, yang diklasifikasikan dan
diatur di dalam bentuk yang teratur dengan maksud memperlihatkan suatu
ren- cana logis yang menghubungkan ba- gian-bagian yang berbeda-beda….
Sebuah metode atau ramuan klasifikasi atau pengaturan cara mengerjakan
sesuatu meto- de, prosedur…. Lima definisi tambahan masih diberikan pada
konteks tersebut, tetapi tidak ada satupun yang tepat untuk digunakan.
Maka dapat disimpulkan Sistem adalah serangkaian atau tatanan yang
diatur untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Teknologi Pendidikan atau Teknologi Pembelajaran tidak lepas dari empat komponen:
- Teori dan Praktek
- Desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, penilaian dan penelitian
- Proses, Sumber dan Sistem
- Untuk belajar (Yusuf Hadi Miarso, 2005).
Selanjutnya definisi terbaru mengenai
konsep teknologi pendidikan (AECT 2004) bahwa “Educational technology is
the study and ethical practice of facilitating learning and improving
performance by creating, using, and managing appropriate technology
process and resources”. Pada definisi di atas dijelaskan beberapa hal
antara lain :
Studi adalah proses pembangunan
konstruksi keilmuan bisa berupa penelitian dan refleksi praktis.
Komitmen terhadap etika di dalam menggunakan media atau dapat dikatakan
kemampuan intelektual untuk menfasilitasi belajar yaitu meng- kontrol
proses belajar. Objek dari teknologi pendidikan adalah menfasilitasi
belajar yang diklaim sebagai kontrol belajar. Sebagai intensitasnya
adalah bagaimana menciptakan proses belajar terpusat, di- mana belajar
didukung dari kelengkapan field-field dari komponen belajar yang
didukungan teknologi informasi atau teknologi dukungan.
Peningkatan performa berimplikasi
terhadap kriteria kualitas menfasilitasi belajar, sehingga TP sebagai
pioner dalam penggunaan ilmu karena selalu melakukan improvement.
Menjelaskan beberapa fungsi pada field (create, use and management) ini
lebih pandangan teknis dalam mere- fleksikan sebuah pandangan proses
desain belajar. Spesifikasi peralatan (tools) dan metode (methode)
dimungkinkan sesuai dengan orang dan kondisi ditempat belajar Membuat
atribut teknologi, dimana teknologi dapat membuat lebih baik dikerjakan
oleh orang yang profesional.
Dimana dalam melakukan peme- cahan
masalah teknologi pendidikan ter- jelma dalam sumber belajar yang
dirancang, dipilih dan atau digunakan untuk keperluan belajar, dan yang
terdiri dari pesan, orang, bahan, peralatan, teknik, dan latar
(lingkungan). Proses analisis masalah me- rupakan fungsi dan
pengembangan pendidikan dalam bentuk riset/teori, desain, produksi,
evaluasi-seleksi, logistik, peman- faatan, dan penyebar luasan. Proses
penga- rahan dan koordinasi merupakan fungsi pengelolaan pendidikan yang
meliputi pengelolaan organisasi dan personil.
Fakultas Imu Komputer Universitas
INDONUSA ESA Unggul Program Studi memiliki tiga program studi : Teknik
Informatika berdiri sejak tahun 1997 berdasarkan Keputusan Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Depdikbud No. 423/DIKTI/Kep/1997, pada tahun
2000 Program Studi Diploma-3 Manajemen Informatika didirikan berdasarkan
Keputu san Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi DEPDIKBUD No.
377/D4-II/Kep/2000, pada tahun Program Studi Sistem Informasi didirikan
berdasarkan didirikan berdasar- kan Keputusan Direktorat Jenderal Pendi-
dikan Tinggi DEPDIKBUD No. 2997/D/ T/2004.
Tujuan Pendidikan Fasilkom secara umum memiliki tujuan untuk menghasilkan sarjana komputer yang berkualifikasi sebagai berikut :
- Mampu bersifat positif untuk secara mandiri mengembangkan ilmu kom- puter yang dimilikinya dan menerap- kannya secara arif bijaksana bagi tuntutan kebutuhan dalam masyarakat
- Memiliki kemampuan menalar, yaitu menganalisis dan mensintesis untuk selalu mencari solusi/pemecahan masa- lah terbaik;
- Dapat bekerja dalam bidang peran- cangan, pelaksanaan, pengawasan dan pengolahan atas konsep-konsep umum
- Dapat meningkatkan keterampilan di lapangan pekerjaan
- Mempunyai bekal yang cukup untuk melanjutkan studi pada jenjang yang lebih tinggi setelah melampaui suatu proses kualifikasi.
Tabel 1
Target Keahlian Mahasiswa S1
Untuk memperoleh legitimasi atas keahlian tersebut, diharapkan
sertifikasi bisa dilakukan oleh pihak ketiga yang memang berkompeten
atas keahlian tersebut. Dengan demikian jika kondisi terburuk terjadi
semisal putus kuliah, mahasiswa masih tetap bisa berharap dari keahlian
yang sudah didapat tersebut untuk mencari pekerjaan atau mendevelop
software aplikasi sendiri yang layak jual.
Penerapan TP pada Fasilkom IEU dilakukan
sejak level perencanaan, implementasi dan evaluasi program pendidikan
yang diterapkan pada Fakultas Ilmu Komputer – Universitas INDONUSA Esa
Unggul disesuaikan dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan No. 02 tahun 1989, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
No. 60 tahun 1999, Surat Keputusan Yayasan Kemala No. 013/KYK/SK/IV/1995
tanggal 13 April 1995, Surat Keputusan Rektor tentang Penyelenggaraan
Pendidikan di Universitas INDONUSA Esa Unggul No.16/SK-R/INDONUSA/V/2002
tanggal 2 Mei 2002.
Dengan menggunakan Sistem Kredit
Semester yang menggunakan satuan kredit semester sebagai tolak ukur
keber- hasilan studi mahasiswa dan penye- lenggaraan pendidikan. Ada
beberapa hal yang perlu diketahui antara lain : SKS, tujuan sistem
kredit semester, nilai kredit, beban studi mahasiswa, masa perkuliahan,
evaluasi keberhasilan mahasiswa, evaluasi penyelesaian keberhasilkan
program studi, masa studi, beban tugas akademik dosen, bimbingan
penasehat akademik, kerja praktek dan tugas akhir.
Kegiatan belajar mengajar perkuliahan di
lakukan berdasarkan SAP yang telah ditetapkan menurut kurikulum yang
sudah ditentukan. Penerapan kuri- kulum dilakukan evaluasi 2 tahun
sekali berdasarkan hasil diskusi penyelesaian permasalahan kurikulum
dari lokakarya kurikulum yang dilakukan para member, seperti: mahasiswa,
dosen-dosen, masya- rakat industri, asosiasi, sarasehan kuriku- lum,
trend teknologi di dalam menentukan kurikulum untuk dapat
diimplementasikan ke perkuliahan.
Teknologi Pembelajaran yang dilakukan
awalnya adalah teknologi teacher centre learning yang lebih bersifat
behaviroristik, dengan melakukan perpa- duan variasi kegiatan belajar
dengan metode cooperative learning, discovery, problem base learning,
discussion, drill and practice, demonstration dan presentation,
diharapkan setiap mahasiswa memiliki belajar lebih bersifat kons-
truktivistik.
Glasersfeld (dalam Bodner, 1987)
mengatakan dengan sangat jelas : “…. pelajar “learners” membangun
pengeta- huannya sendiri. Mereka tidak hanya menangkap dan memantulkan
apa yang diceritakan kepada mereka atau apa yang mereka baca. Pelajar
berusaha menemukan arti dan akan mencari keteraturan dan kecenderungan
dari gejala-gejala alam pada saat informasi yang lengakap atau penuh
tidak tersedia.”
Adapun beberapa metode dilakukan dengan
kuliah tatap muka ceramah dilakukan sesuai dengan jadwal perkuliahan
yang dipandu oleh dosen dan asisten yang menjelaskan materi perkuliahan
sebagai dasar pemahaman materi keinformatikaan, berbagai profesi yang
terkait, hak dan tanggung jawab profesional informatika sebagai
individu, anggota kelompok, maupun anggota masyarakat. Perkuliahan bisa
berupa slide powerpoint, contoh-contoh kasus, discussion group.
Setiap mahasiswa diminta mencari
informasi mendalam mengenai permasalahan, selanjutnya didiskusikan
kelom- pok sebagai implementasi penerapan problem base learning, untuk
mendorong mahasiswa menjadi kritis, analisis, mandiri, percaya diri,
maupun dapat bekerja tim, memiliki jiwa leadership, dll. Pemberian
masalah merupakan masalah-masalah yang terjadi dilingkungan industri
ataupun bisnis. Jadwal kuliah dilakukan diluar kuliah dengan durasi 2
jam/ kegiatan diskusi.
Drill and Practices sebagai langkah
evaluasi yang dilakukan dengan cara menggunakan prestest dan postest,
evaluasi diri, dan penilaian melalui ujian tulisan sisipan dan ujian
akhir semester.
Pemilihan media belajar disesuai- kan dengan metode belajar yang digunakan berdasarkan riset pengembangan belajar, pada saat ini fasilkom Universitas INDONUSA Esa Unggul telah menggu- nakan e-Learning sebagai dukungan belajar, selain itu mulai mengembangkan instruc- tional system, yaitu mengembangkan sistem belajar untuk dukungan e-learning dengan mengembangkan sistem instruk- sional dengan module plan, learning management system, komunikasi antar member (email, discussion group, chating). Selain itu pada saat ini pengembangan LMS juga sangat gencar untuk kebutuhan mengatur pembelajaran dengan mengguna- kan sistem untuk mendukung e-learning.
Pembelajaran diarahkan ke Interactive media, jika dahulu pembelajaran
terpusat pada seorang dosen (lecturer centre), sekarang dengan adanya
fasilitas teknologi internet memungkinkan untuk mendukung proses
pembelajaran yang terpusat di mahasiswa (student centre). Pembelajaran
belajar melakukan (learning by doing) bukan hanya mendengarkan
(listening). Mahasiswa bisa mencari data, informasi, teknologi,
komunikasi untuk lebih kreatif dalam membangun keilmuan. Pembelajaran
interaktive multimedia bisa terdiri beberapa komponen : teks, grafik,
video, animasi, audio, presentasi, simulasi, auditape, cd rom, internet.
Mahasiswa di dalam melakukan kegiatan belajar mendapatkan mata kuliah
kewirausahaan dan Bahasa Inggris standar TOEFL, selain kepemilikan
Ijazah sebagai lulusan strata-1, Fasilkom saat ini juga bekerja sama
dengan pihak luar mengem- bangkan bekal bagi mahasiswa berupa sertifikat
profesional, adapun beberapa sertifikat profesional tersebut antara
lain: 1. Java (certificate java programming), 2. Unix Sun Solarish
(certificate unix sun solarish), 3. CISCO (certificate profesional
networking), 4. SAP (certificate profesio- nal system bussiness
enterprise).
Selain itu sarana dan prasarana selain
kegiatan intra kurikuler juga duku- ngan kegiatan ekstra kurikuler,
prasarana ekternal lainnya, seperti: perpustakaan, kantin, taman, unit
kegiatan mahasiswa, bimbingan konseling, bimbingan akademik, dan
lainnya.
Peningkatan produktivitas dosen dilingkungan Fasilkom sangat
ditunjang dengan kepemilikan Universitas terhadap lembaga penelitian dan
pengabdian masyarakat dan berperan juga sebagai organisasi belajar,
jurnal fasilkom, pela- tihan, indeks kepuasan mahasiswa kinerja dosen
(IKMKD), perencanaan belajar yang sesuai dengan SAP, pengurusan kepang-
katan, nomor induk dosen kopertis, modul perkuliahan dan lainnya.
Lulusan mahasiswa pada saat ini juga
sudah diteliti sebagai pengembangan proses belajar yang contious
improvement dapat tercipta link and match lulusan terhadap dunia
industrik, selain itu juga dibangun pula lembaga alumni dan karir,
selain menyalurkan mahasiswa juga membantu mahasiswa dalam meningkatkan
karir.
Penelitian yang dilakukan adalah
meneliti lulusan pengguna lulusan fasilkom, penelitian tindakan kelas,
penelitian laboratorium komputer, penelitian melalui pusat studi ilmu
komputer berupa produk rekayasa, pengembangan sistem.
Guna meningkatkan proses belajar meng- ajar fasilkom Universitas INDONUSA Esa Unggul pada tahun 2002 telah terakreditasi B dan ditahun 2005 terdaftar sebagai standar kualitas ISO 9000.
Dapat disimpulkan sebagai berikut:Guna meningkatkan proses belajar meng- ajar fasilkom Universitas INDONUSA Esa Unggul pada tahun 2002 telah terakreditasi B dan ditahun 2005 terdaftar sebagai standar kualitas ISO 9000.
- Penerapan TP di Fasilkom dikem- bangkan berdasarkan sistem dapat terlihat sejak level perencanaan, proses dan evaluasi program pendidikan.
- Pengembangan kurikulum berdasarkan kebutuhan mahasiswa dan keadaan lingkungan industri (link match industry).
- Proses pembelajaran konstruktifistik dan terus dikembangkan secara conti- nous improvement.
- Dukungan kewirausaahaan dan TOEFL bagi mahasiswa
- Desain kurikulum akademik dan profesional.
- Standar kualitas akreditasi dan ISO 9000.
Derk Glover and Sue Law, “Improving Learning, Profesional Practices in Secondary Schools”, University Press, Buckingham & Philadelphia, 2002.
Garry J. Anglin, ”Instructional Technology” – Past, Present, and Future”, Second Edition, Libraries Unlimited Inc., Englewood, Colorado, 1995.
Gordon Dryden and Jannete Vos, “The Learning Revolution”, The Learning Web, New Zealand, 1999.
Robert A. Raiser, John V Bempsey, “Trends and Issues in Instructional Education and Technology”, Pearson Education, New Jersey, 2002.
Sharon E. Smaldino, James D. Rusell, Robert Heinich, Michael Molenda, “Instructional Technology and Media for Learning”, Eight Edition, Pearson Education, Singapore, 2005.
Timoty J. Newby, Donald A. Stepich, James D. Lehman, James D. Russell, “Designing Instruction, Integrating Computers, and Using Media”, Second Edition, Merrill, an imprint of Prentice Hall, New Jersey, Columbus, Ohio, 2000.
More Article klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar