Rabu, 19 Desember 2012

Universitas Esa Unggul menjadi Pemenang Perguruan Tinggi Swasta Unggulan 2012 – Kopertis Wilayah III Jakarta bidang Akselerasi Program Peningkatan Mutu



Selamat kepada Universitas Esa Unggul sebagai Pemenang Perguruan Tinggi Swasta Unggulan 2012 di Bidang Akselerasi Program Peningkatan Mutu – Kopertis Wilayah III Jakarta
piala PTS unggulan 2012
Download Pemilihan PTS Unggulan 2012.ppt

Keunggulan generik universitas terpilih
  • Kejelasan arah pengembangan dan tahapannya
  • Menerapkan harmonisasi sistem sentralisasi administrasi/operasional dan desentralisasi akademik
  • Didukung sepenuhnya dengan pemanfaatan sistem informasi dan teknologi untuk kecepatan layanan dan efisisen
  • Paper-less services

4 Perguruan Tinggi Swasta
Akselerasi Program Peningkatan Mutu
  • Agresif dalam memfokus kepada program-program studi keahlian spesifik (profesional) yang langka, untuk percepatan daya serap lulusan di pasar kerja
  • Didukung tim pengajar perpaduan yang kuat antara akademisi, praktisi (profesional), dan birokrat
  • Menerapkan sistem pengajaran  berbasis IT dari awal sampai akhir proses pembelajaran secara on-line
  • Memperkaya dengan sekitar 20 jenis soft-skills yang relevan dengan kebutuhan pasar
  • Diterapkannya sistem insentive dan disinsentive berbasis capaian kinerja dosen dalam struktur remunerasi
  • Luasnya kerjasama dengan dunia industri dan dunia kerja
  • Mempunyai potensi berkembang cepat

More News 

Senin, 17 Desember 2012

Penandatanganan Nota Kesepahaman Bidang Pencegahan dan Penindakan Penggunaan Narkotika,Minuman Keras serta Judi di Lingkungan Kampus antara Universitas Esa Unggul dan Kepolisian Resor Metropolitan Jakarta Barat

Pada Hari Kamis 06 Desember 2012 Bertempat di Ruang 207-208 Universitas Esa Unggul (UEU), telah dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman antara UEU dan Kepolisian Resor Metropolitan Jakarta Barat tentang Kerjasama di Bidang Pencegahan dan Penindakan Penggunaan Narkotika, Minuman Keras serta Judi di Lingkungan Kampus.
Penandatanganan dilakukan langsung oleh Rektor Universitas Esa Unggul, Bapak Dr. Ir. Arief Kusuma AP., MBA dihadiri oleh Civitas Akademika UEU, Kepolisian Resort Metropolitan Jakarta Barat, Badan Narkotika Nasional (BNN) serta para orang tua mahasiswa dan undangan. Dalam sambutannya Bapak Dr. Arief Kusuma menyampaikan bahwa UEU terus berupaya dan berbenah diri dalam menciptakan suasana kehidupan yang harmonis dan kondusif dilingkungan UEU dan tak akan pernah mentolerir bagi berkembang dan masuknya narkoba, minuman keras dan judi di lingkungan kampus.
Penandatangan tersebut sekaligus mempertegas sikap dan komitmen UEU bahwa narkotika adalah barang haram dan mematikan yang perlu dicegah sedini mungkin, upaya ini tentu perlu didukung oleh semua pihak dengan melibatkan berbagai unsur terkait dengan bekerjasama secara aktif guna menangkal masuk dan berkembangnya narkoba, minuman keras dan judi di kampus. Dalam sambutannya Kepolisian Resort Metropolitan Jakarta Barat, yang diwakili Ajun Komisaris Besar Polisi Gembong Yudha SP, SH selaku Kasat Resnarkoba Polres Jakarta Barat menyambut baik kerjasama ini dan siap secara bersama-sama menciptakan UEU sebagai kampus yang bersih, sehat dan kondusif bagi terselenggaranya proses belajar mengajar dan terhindar dari segala bentuk perbuatan yang dapat mengarah pada rusaknya sendi-sendi moral maupun tata kelola kehidupan masyarakat kampus yang harmonis.
Penandatanganan ini juga seolah menjadi sebuah angin segar bari para Civitas Akademika UEU, para orang tua dan masyarakat ditengah semakin tingginya kekhawatiran public dengan merebaknya pemakaian dan peredaran gelap narkoba, judi dan minuman keras di kampus. Demi keselamatan kita bersama, katakan tidak pada Narkoba, demikian yang disampaikan oleh Bapak David Hutapea dari BNN yang berkesempatan hadir pada acara ini dan siap mendukung UEU mencegah masuknya narkotika di kampus.


More News

Sabtu, 15 Desember 2012

Workshop & Seminar dan Contest Blog – HIMMA Fasilkom Eksekutif Universitas Esa Unggul

Dalam rangka memperingati Human Rights Day 2012, HIMMA Fasilkom eksekutif Universitas Esa Unggul menyelenggarakan Workshop & Seminar dan Contest Blog dengan tema Kau Sahabat dan Saudaraku”

Workshop & Seminar
Jumat, 21 Desember 2012, Jam 14.00 WIB – Selesai
Ruang 811, Lantai 8 Universitas Esa Unggul
Pembicara  : Enda Nasution ( Bapak Blogger Indonesia)

Contest Blog
Sabtu, 26 Januari 2013, Jam 09.00 WIB – 14.00 WIB
Ruang 811, Lantai 8 Universitas Esa Unggul

HADIAH :
  • Juara 1   :  Laptop
  • Juara 2   :  Netbook
  • Juara 3   :  Tablet PC
Pendaftaran :
Mahasiswa Esa Unggul  Rp. 50.000,-
Umum  Rp. 75.000,-
Salman – 089601457222
Lidya – 085715566479
Fardian – 089635920035

Note :
Untuk mengikuti Workshop ini tidak wajib mengikuti lomba, tetapi yang mengikuti lomba wajib untuk mengikuti workshop

Kata Kunci : universitascontestblog 

More News 

Rabu, 12 Desember 2012

Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Proses Pengajaran di Indonesia


Dr. Ir. Arief Kusuma AP, MBA.
Dosen Universitas Esa Unggul


Pemanfaatan teknologi informasi yang telah diterapkan di Indonesia untuk tujuan pengajaran. Judul artikel ini sengaja ditekankan pada teknologi informasi yang telah diterapkan, karena dengan memanfaatkan teknologi yang telah diterapkan, pemikiran yang akan dikemukakan dalam artikel ini tidak lagi menuntut pengembangan infrastruktur pendukungnya. Dengan kata lain pengembangan infra struktur untuk mendukung telah dikembangkan oleh pihak lain. Sehingga, biaya untuk merealisasikan gagasan yang dikemukakan di sini bisa lebih murah karena hanya memikirkan bagaimana mengembangkan program saja.

Untuk bisa membahas penerapannya dalam proses pengajaran, yang perlu diuraikan pertama adalah makna dari teknologi informasi itu sendiri. Pembahasan selanjutnya akan meliputi tantangan dunia pendidikan, penerapan teknologi informasi di Indonesia, peluang pemanfaatan teknologi informasi untuk pendidikan dan pendekatan untuk pengembangan materi ajar dan strategi penerapannya

Teknologi Informasi
Secara sederhana teknologi informasi dapat dikatakan sebagai ilmu yang diperlukan untuk mengelola informasi agar informasi tersebut dapat dicari dengan mudah dan akurat. Isi dari ilmu tersebut dapat berupa teknik-teknik dan prosedur untuk menyimpan informasi secara efisien dan efektif. Informasi dapat dikatakan sebagai data yang telah terolah. Informasi ini dapat berupa ramalan cuaca, surat, berita, publikasi hasil penelitian dan pengembangan atau program pendidikan atau latihan, misalnya teknik mengelas, cara memasak, pelajaran musik atau pelajaran lain. Informasi tersebut dapat disimpan dalam bentuk tulisan, suara, gambar mati ataupun gambar hidup. Sehingga informasi akhirnya dapat berupa ilmu dan pengetahuan itu sendiri.

Bila informasi tersebut volumenya kecil, tentunya tidak diperlukan teknik-teknik atau prosedur yang rumit untuk menyimpannya. Namun bila informasi tersebut dalam volume yang besar, diperlukan teknik dan prosedure tertentu untuk menyimpannya agar mudah mencari informasi yang tersimpan. Komputer mempunyai kapasitas untuk menyimpan informasi dalam volume besar. Pada mulanya , komputer hanya mampu menyimpan teks dan grafik sederhana saja. Namun dewasa ini, komputer telah mampu menyimpan informasi dalam berbagai bentuk, misalnya dalam bentuk suara, gambar mati, gambar hidup, bahkan gabungan gambar hidup dan suara dalam bentuk film. Namun ada juga informasi yang belum mampu disimpan oleh komputer, yaitu antara lain informasi mengenai bau, dan rasa. Bayangkan bila informasi seperti bau dan rasa ini dapat disimpan dalam komputer, maka pada program latihan memasak nasi goreng yang ditayangkan lewat televisi atau sebagai paket program komputer, selain suara dan proses pemasakannya yang bisa disaksikan, bau dan rasanya pun dapat kita rasakan.

Dalam suatu institusi, ada informasi yang perlu dikomunikasikan dari satu bagian ke bagian yang lain. Cara yang paling sederhana untuk mengkomunikasikan informasi adalah dengan memindahkan informasi tersebut ke tempat lain. Namun bila ada jarak antara pengirim dan penerima informasi, maka proses penyampaian itu akan bermasalah. Dalam situasi dimana jumlah pihak yang memerlukan informasi itu banyak dan informasi yang diperlukan bervariasi, proses penyampaian informasi tersebut menjadi lebih rumit. Kehadiran kombinasi teknologi komputer, teknologi informasi dan teknologi komunikasi/telekomunikasi sangat mempermudah penyampaian informasi dalam bentuk yang telah diidentifikasi di atas.

Tantangan Dunia Pendidikan
Pembukaan program-program Pendidikan Guru Tertulis pada tahun 1955, SMP Terbuka tahun 1979, Universitas Terbuka tahun 1984, Program Belajar Paket A dan Paket B, perkembangan program pendidikan dan latihan jarak jauh di berbagai departemen (IDLN, 1993, 1996), dan usaha untuk menuntaskan program Wajib Belajar 9 Tahun dengan memakai sistem pendidikan jarak jauh (Menko Kesra, 1996), adalah sekumpulan fakta bahwa sistem pendidikan konvensional (tatap muka) tak mampu memenuhi kebutuhan pendidikan hampir di semua jenis dan jenjang. Dari deretan pembukaan program pendidikan terbuka/jarak jauh di atas, hanya program pendidikan terbuka untuk jenjang SLTA saja yang belum ada. Hal ini tidak berarti bahwa kebutuhan belajar pada jenjang itu telah terpenuhi dengan sistem konvensional. Data yang ada di Depdikbud (1996) menunjukkan bahwa baru sejumlah kurang lebih empat setengah juta dari dua belas juta lebih (36%) anak usia antara 16 sampai dengan 18 tahun yang sekolah di sekolah lanjutan tingkat atas.

Beberapa kendala dalam mengembangkan daya tampung institusi pendidikan/ latihan antara lain: terbatasnya dana untuk menambah lahan, bangunan dan gaji tenaga pengajar dan terbatasnya sumber daya manusia yang akan menjadi pengajar pada institusi yang akan di bangun. Kendala lain berasal dari pihak yang akan mengikuti program pendidikan itu sendiri. Karena sebagian besar dari mereka telah bekerja, mempunyai keluarga dan belum tentu tempat tinggalnya dekat dengan institusi yang menawarkan program yang mereka inginkan. Keadaan ini tidak spesifik hanya terjadi di Indonesia, namun terjadi banyak negara yang telah menerapkan sistem pendidikan jarak jauh/terbuka (SEAMEO-INNOTECH, 1995).

Sebagai konsekuensi dari keadaan yang digambarkan dari fakta-fakta yang telah diungkap di atas jelas bahwa sistem pendidikan/pengajaran lain perlu dikembangkan. Salah satu sistem yang dapat dipakai adalah sistem yang telah diterapkan di Indonesia, yaitu sistem pendidikan terbuka atau jarak jauh. Sistem pendidikan terbuka yang diterapkan dewasa ini masih belum memanfaatkan teknologi yang telah diterapkan di Indonesia secara optimal khususnya teknologi informasi dan telekomuikasi.

Teknologi Informasi adalah merupakan suatu istilah yang menunjukkan berbagai macam hal dan kemampuan yang digunakan dalam pembentukan, penyimpanan, dan penyebaran informasi, selain itu Teknologi Informasi mencakup: komputer, jaringan komunikasi, konsumen elektronik, “know-how”. Di dalam era globalisasi tampaknya teknologi informasi selayaknya memperoleh tempat guna mendukung proses belajar mengajar yang ada di Indonesia, yang tentunya harus didukung infrastruktur yang ada guna mendukung pemanfaatan teknologi informasi, pengembangan materi pengajaran dan strategi yang akan diterapkan.

Pemanfaatan Teknologi Informasi untuk Pendidikan dan Pelatihan
Teknologi informasi yang telah diterap kan dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok.
Kelompok yang pertama adalah memanfaatkan komputer untuk menyampaikan materi pengajaran itu sendiri, yang biasa dikenal dengan istilah Computer Assisted Instructional (CAI) atau Computer-Based Training (CBT). Pada pemanfaatan jenis ini, informasi (materi belajar) yang hendak disampaikan kepada peserta ajar dikemas dalam suatu perangkat lunak. Peserta ajar kemudian dapat belajar dengan cara menjalankan program atau perangkat lunak tersebut di komputer. Bila dirancang dengan baik, dapat diciptakan paket program belajar sehingga peserta dapat melakukan simulasi, atau juga dapat memberikan umpan balik kepada peserta ajar kemajuan belajarnya.

Pemakaian kelompok kedua adalah untuk pendistribusian materi ajar melalui jaringan Internet. Materi ajar dapat dikemas dalam bentuk webpage, ataupun program belajar interatif (CAI atau CBT). Materi ajar ini kemudian ditempatkan di sebuah server yang tersambung ke Internet sehingga dapat diambil oleh peserta ajar baik dengan memakai Web-Browser ataupun File Transport Protocol (aplikasi pengiriman file).

Pemanfaatan kelompok ketiga adalah sebagai media komunikasi dengan pakar, atau nara sumber, atau peserta ajar lain. Komunikasi ini dapat digunakan untuk menanyakan hal-hal yang tidak bisa dimengerti, atau mengemukakan pendapat supaya dapat ditanggapi oleh peserta yang lain. Dengan demikian peserta ajar bisa mendapat umpan balik baik dari pakar atau nara sumber serta dari teman peserta didik yang lain mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pemahaman materi ajar.

Referensi:
DEPDIKBUD. (1996). GER and NER of Secondary Education (General + Islamic). [Online]. Available: URL. File: http://www.pdk.go.id/New/2nd.html
NIME & UNESCO. (1994). A survey of distance education in Asia and the Pacific. Chiba, Japan: National Institute of Multimedia Education.
SEAMEO-SEAMES. (1995). SEAMEO position paper on distance education. Proceeding of 30th SEAMEC Conference (MC-30/WP/19)


kata kunci : universitasteknik informatika

More Article Di Sini 

Penandatanganan Nota Kesepahaman Bidang Pencegahan dan Penindakan Penggunaan Narkotika,Minuman Keras serta Judi di Lingkungan Kampus antara Universitas Esa Unggul dan Kepolisian Resor Metropolitan Jakarta Barat


Pada Hari Kamis 06 Desember 2012 Bertempat di Ruang 207-208 Universitas Esa Unggul (UEU), telah dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman antara UEU dan Kepolisian Resor Metropolitan Jakarta Barat tentang Kerjasama di Bidang Pencegahan dan Penindakan Penggunaan Narkotika, Minuman Keras serta Judi di Lingkungan Kampus.
Penandatanganan dilakukan langsung oleh Rektor Universitas Esa Unggul, Bapak Dr. Ir. Arief Kusuma AP., MBA dihadiri oleh Civitas Akademika UEU, Kepolisian Resort Metropolitan Jakarta Barat, Badan Narkotika Nasional (BNN) serta para orang tua mahasiswa dan undangan. Dalam sambutannya Bapak Dr. Arief Kusuma menyampaikan bahwa UEU terus berupaya dan berbenah diri dalam menciptakan suasana kehidupan yang harmonis dan kondusif dilingkungan UEU dan tak akan pernah mentolerir bagi berkembang dan masuknya narkoba, minuman keras dan judi di lingkungan kampus.
Penandatangan tersebut sekaligus mempertegas sikap dan komitmen UEU bahwa narkotika adalah barang haram dan mematikan yang perlu dicegah sedini mungkin, upaya ini tentu perlu didukung oleh semua pihak dengan melibatkan berbagai unsur terkait dengan bekerjasama secara aktif guna menangkal masuk dan berkembangnya narkoba, minuman keras dan judi di kampus. Dalam sambutannya Kepolisian Resort Metropolitan Jakarta Barat, yang diwakili Ajun Komisaris Besar Polisi Gembong Yudha SP, SH selaku Kasat Resnarkoba Polres Jakarta Barat menyambut baik kerjasama ini dan siap secara bersama-sama menciptakan UEU sebagai kampus yang bersih, sehat dan kondusif bagi terselenggaranya proses belajar mengajar dan terhindar dari segala bentuk perbuatan yang dapat mengarah pada rusaknya sendi-sendi moral maupun tata kelola kehidupan masyarakat kampus yang harmonis.
Penandatanganan ini juga seolah menjadi sebuah angin segar bari para Civitas Akademika UEU, para orang tua dan masyarakat ditengah semakin tingginya kekhawatiran public dengan merebaknya pemakaian dan peredaran gelap narkoba, judi dan minuman keras di kampus. Demi keselamatan kita bersama, katakan tidak pada Narkoba, demikian yang disampaikan oleh Bapak David Hutapea dari BNN yang berkesempatan hadir pada acara ini dan siap mendukung UEU mencegah masuknya narkotika di kampus.

Kata Kunci : Universitas , Jakarta Barat

More News 


GO GREEN MORE THAN A PLAN – Himpunan Mahasiswa Perencanaan Wilayah (UPSA-EU) dan Kota Fakultas Teknik Universitas Esa Unggul


Himpunan Mahasiswa Perencanaan Wilayah (UPSA-EU)  dan Kota Fakultas Teknik Universitas Esa Unggul menyelenggarakan kegiatan gerakan penanaman pohon dengan tema ” GO GREEN MORE THAN A PLAN “  pada tanggal 13,14,15 Desember 2012.
Jenis Kegiatan :
13 Desember 2012
Diskusi Panel :  Pentingnya RTH Perkotaan
Pembicara :
  • Kepala Badan Informasi Geospasial
  • Kasudin Pertamanan Jakarta Barat
  • Kasudin Tata Kota Jakarta Barat

Fasilitas Peserta :
  • Sertifikat
  • Goodie bag
  • T-Shirt
  • Pin
  • Makan Siang

BAZZAR   13-14 Desember 2012
15 Desember 2012 – Penanaman Pohon di Jl. Joglo Raya
Kegiatan ini diselenggarakan sebagai peran serta dalam mengurangi dampak pemanasan global dengan menjaga Ruang Terbuka Hijau yang ada di Jakarta ini serta memanfaatkan lahan kosong yang ada. Selain itu, diadakan juga kegiatan penyuluhan kepada masyarakat dan pelajar khususnya agar dapat pemahaman akan pentingnya RTH diperkotaan dan tindakan-tindakan apa saja yang harus dilakukan untuk menjaga Ruang Terbuka Hijau kita yang semakin langka keberadaannya karena peruntukan lahan yang di mayoritaskan sebagai daerah pergedungan.
Konfirmasi Pendaftaran Peserta
  • Iwan – 08979263768
  • Fitria – 08561525236
More News 

Pengumuman Beasiswa Universitas Esa Unggul Desember 2012

Daftar Peserta Beasiswa 100% Penuh , Tahap I Desember 2012

No NAMA Asal Sekolah Kota/Propinsi
1 Shinta Eris Virnita SMA Plus PGRI Cibinong, Bogor Bogor, Jawa Barat
2 Vivi Septia Audia SMA Negeri 23 Kab. Tangerang Tangerang, Banten
3 Witry Sahira SMK Al Chasanah Jakarta barat, DKI Jakarta
4 Rizky Oktamara SMK Al Chasanah Jakarta barat, DKI Jakarta
5 Maria Setya Wardani SMAN 6 Jakarta Jakarta Selatan, DKI Jakarta
6 Siti Sukaesih SMA Mandiri Balaraja Tangerang, Banten
7 Agnes Firdiana Anggraini SMAN 1 Bululawang Malang, Jawa Timur
8 Selvia Monalisa SMAN 5 Tangerang Tangerang, Banten
9 Retno Yuliana SMAN 5 Kota Tangerang Tangerang, Banten
10 Dyah Eras Mita SMK Negeri 1 Pogalan Trenggalek, Jawa Timur
11 Satya Muslimah SMAN 19 Kab. Tangerang Tangerang, Banten
12 Prahesti Ayu Wulandari SMAN 5 Tangerang Tangerang, Banten
13 Wihda Firdayanti SMAN 3 Cilegon Cilegon, Banten
14 Yuke Rianita SMAN 3 Cilegon Cilegon, Banten
15 Gultom Aussienadia SMA Negeri 10 Melati Samarinda, Kalimantan Timur
16 Natalia Sri Rejeki SMA Negeri 1 Kab. Tangerang Tangerang, Banten
17 Putri Utami SMA Citra Islami Village Tangerang, Banten
18 Janice SMK Yadika 4 Tangerang, Banten
19 Noto Suoneto Candra Naya Jakarta barat, DKI Jakarta
20 Esti Prihastuti SMK Kesehatan Riksa Tangerang, Banten
21 Anggita Pradhepti SMAN 1 Kab. Tangerang Tangerang, Banten
22 Jessica SMAN 57 Jakarta Barat Jakarta barat, DKI Jakarta
23 Fajar Jati Wicaksono SMA Telkom SandhyPutra Kota Malang, Jawa Timur
24 Henny Yunita SMA Plus PGRI Cibinong, Bogor Bogor, Jawa Barat
25 Lusi Sya’bi SMAN 1 Kab. Tangerang Tangerang, Banten
26 Dita Octavia Kusdianti SMAN 1 Kab. Tangerang Tangerang, Banten
27 Wanda Amelia Rahma SMAN 1 Kab. Tangerang Tangerang, Banten
28 Ayu Wulandari SMA Yadika 1 Jakarta barat, DKI Jakarta
29 Ayu Rina Hastuti SMA Yadika 1 Jakarta barat, DKI Jakarta
30 Mutmainnah SMAN 1 Mataram Mataram
31 Kaula Kalyana Mitta SMA Cinta Kasih Tzu Chi Jakarta barat, DKI Jakarta
32 Raja Luth Hasan SMA N 3 Jambi Jambi
33 Arma Vica Wulandari SMK Kesehatan Riksa Tangsel
34 Nutria Sabbriella SMK N 1 Pangkalpinang Pangkalpinang, Bangka
35 Alex Gufron Mtss Ummul Quro Al-Islami Bogor, Jawa Barat
36 Kasipah SMK Tunas Harapan Jakarta Barat Jakarta barat, DKI Jakarta
37 Ide Primayu Rilmida SMA Mandiri Balaraja Tangerang, Banten
38 Maysita Utami Chaya SMAN 3 Kota Jambi Jambi

Selamat dan Sukses Kepada penerima Beasiswa penuh 100% 2013 tahap I per Desember 2012
Mengingat terbatasnya kesempatan ini, maka  kami mengundang dalam rangka acara Penandatanganan Surat Pernyataan Beasiswa 100% TA 2013 pada:

Tempat       :  Universitas Esa Unggul, Jl. Arjuna Utara 9 , Tol Tomang Kebon Jeruk  Jakarta 11510
Hari             :   Rabu, 19 Desember 2012
Jam             :  14.00- 15.00 WIB
Rang           :  207/208, Lantai II
Acara          :   Penandatanganan Pernyataan Beasiswa Penuh 100%.

Penerima Beasiswa diharapkan didampingi orang tua(Bapak atau Ibu), serta Kepala Sekolah atau Wakil, untuk turut serta  Menandatangani Surat Pernyataan Penerima Beasiswa 100 % Tahun 2013 sebagai saksi.
Mengingat pentingnya acara tersebut dimohon untuk hadir tepat waktu,
Demikian kami sampaikan, selamat atas keberhasilannya dan diucapkan terimakasih
Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi Sdr. Rendy (Telp.021 567 4223 (hunting) ext. 279 atau 021 704 111 59).

More News 

Selasa, 11 Desember 2012

Outsourcing di Dunia Teknologi Informasi

 
Ir. Munawar, MMSI.
Dosen Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Esa Unggul Jakarta
Outsource teknologi informasi adalah penggunaan/ pembelian produk atau jasa teknologi informasi dari vendor di luar perusahaan. Dalam beberapa tahun terakhir ini banyak perusahaan yang menawarkan outsourcing di bidang teknologi informasi. Manfaat utama dari system outsource ini adalah pengurangan biaya tetap dan biaya operasional, perusahaan bisa lebih focus pada bisnis utamanya serta perbaikan proses bisnis internal.

Setiap perusahaan sudah tentu memiliki target bisnis masing-masing. Juga, memiliki kebutuhan akan Teknologi Informasi (TI) secara internal. Namun, semakin perusahaan dapat memfokuskan perhatiannya hanya pada inti bisnisnya saja dan menyerahkan penanganan kebutuhan TI-nya kepada pihak lain, maka perusahaan akan semakin dapat berkonsentrasi dalam mengatur strategi dan rencana bisnisnya secara lebih matang, sehingga dapat memenangkan persaingan yang ada.

Dengan kata lain, jika perusahaan hanya memfokuskan diri pada apa yang akan dicapai atau ditargetkan, maka perusahaan akan lebih mudah membaca perkembangan pasar, perubahaan pasar, ancaman dan peluang yang ada di lapangan. Hal itu, utamanya, yang paling penting untuk disadari tentang manfaatnya perusahaan melakukan outsourcing.

Outsource adalah sistem yang dibuat atau dibeli dari vendor (Laudon ,2002 : 438). Yang dimaksud dengan vendor adalah individu atau kelompok yang menjual produk-produk atau jasa layanan IT kepada organisasi yang membutuhkan jasa atau produknya. Vendor sendiri dapat dipisahkan atas 2 (dua) bagian, yaitu vendor yang membuat produk dan layanannya sendiri disebut kontraktor, dan vendor yang hanya menjual produk dan jasa IT dari perusahaan lainnya (reseller) disebut sebagai vendor saja (Administration for Children and Families [b], 2005).

Perbedaan istilah yang digunakan oleh Laudon dan Martin dijelaskan oleh Schwalbe (2002 : 336) sebagai berikut:
  • Dalam manajemen proyek, suatu barang dan atau jasa yang didapat dari sumber diluar organisasi (supplier, vendor, subcontractor, seller, dan sebagainya) diatur dalam metode yang disebut procurement.
  • Dalam istilah bisnis, procurement diganti dengan istilah purchasing.
  • Sementara dalam bidang teknologi informasi, istilah procurement diganti dengan outsourcing.
Saat ini banyak perusahaan besar yang lebih memilih untuk membeli paket-paket sistem dari vendor pembuat perangkat lunak (software house) daripada harus membuat sendiri sistem yang dibutuhkan. Hal ini umumnya dilatarbelakangi oleh keinginan perusahaan untuk mendapatkan manfaat dari sisi biaya (cost beneficial). Selain itu kurangnya SDM yang ahli dalam bidang sistem informasi juga menjadi salah satu alasan mengapa perusahaan lebih memilih untuk membeli sistem yang dibutuhkan.

Kurangnya SDM ini akan lebih terasa jika sistem dibuat sendiri, apalagi jika kebutuhan perusahaan akan sistem cukup besar (yang pada umumnya lebih dari 1 macam). Jika sumber daya yang ada diperusahaan sedang dialokasikan untuk membangun sebuah sistem (yang tentunya membutuhkan waktu yang cukup lama), maka proyek sistem informasi yang lain tentu akan tertunda pelaksanaannya, terlebih lagi jika sumber daya yang lain tidak tersedia (system project on queue).

Ternyata fenomena untuk lebih memilih membeli perangkat lunak atau sistem tidak hanya dilakukan oleh perusahaan besar, namun juga oleh perusahaan kecil. Bahkan kecenderungan perusahaan kecil untuk membeli perangkat lunak atau sistem jauh lebih besar daripada perusahaan besar. Faktor utama yang mempengaruhi adalah pada umumnya perusahaan kecil tidak memiliki sumber daya dan kemampuan yang cukup untuk membangun suatu solusi sistem informasi, yang menyebabkan perusahaan kecil lebih memilih untuk membeli solusi sistem informasi yang sudah jadi dan siap pakai
Ada beberapa alasan mengapa banyak organisasi yang beralih memilih sistem outsource adalah:
  • Mengurangi berbagai biaya tetap dan biaya selama proyek berjalan (fixed and recurrent cost), seperti biaya mempersiapkan perangkat keras atau perangkat lunak untuk membangun sistem.
  • Memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk lebih memfokuskan diri pada kegiatan bisnis utamanya (core business), seperti melayani pelanggan, pemasaran, pembuatan desain produk baru, dan sebagainya.
  • Memperbaiki proses bisnis internal yang ternyata tidak sesuai dengan yang seharusnya. Hal ini mungkin dapat diketahui saat akan mengadaptasi system. Dari sinilah organisasi dapat menilai prosedur-prosedur yang ada, menggantinya dengan mengadaptasi prosedur-prosedur yang baru.

Menangani Proyek Sistem Outsource
Salah satu tolak ukur keberhasilan proyek sistem outsource adalah jika organisasi merasa puas terhadap sistem outsource yang dipilih. Kepuasan tersebut dapat tercapai jika sistem outsource dapat memenuhi kebutuhan sistem baik untuk saat ini maupun untuk masa yang akan datang.

Masalah utama yang dihadapi dan harus diperhatikan adalah memastikan bahwa fase definisi benar-benar diperhatikan. Mengapa fase definisi ini perlu diperhatikan? Karena pada fase definisi ini akan dihasilkan spesifikasi fungsi yang sangat berguna sebagai acuan untuk memilih vendor dan sistem yang akan digunakan. Namun sangat disayangkan umumnya fase ini baru ‘diperhatikan’ jika sudah berhadapan dengan vendor. ‘Kebiasaan’ ini timbul karena organisasi sudah terbiasa dengan siklus hidup pengembangan sistem lama (Traditional System Development Life Cycle). Pada siklus hidup pengembangan sistem lama proses sign-off dari requirement tidak fleksibel. Sementara pada siklus hidup pengembangan sistem baru jika perusahaan sudah menandatangi kontrak dengan vendor, maka perusahaan sudah setuju dengan semua spesifikasi sistem yang diberikan oleh vendor, namun proses sign-off-nya lebih fleksibel.

Outsourcing di bidang teknologi informasi rasanya sudah tidak terhindarkan lagi. Banyak manfaat yang bisa dirasakan jika memanfaatkan system outsource. Diantaranya adalah pengurangan biaya, bisa focus pada bisnis utama yang menjadi keunggulan perusahaan serta bisa memperbaiki proses bisnis internal. Meski demikian system outsource bukan tanpa kelemahan. Ketergantungan terhadap vendor, fleksibilitas terhadap perubahan adalah beberapa kelemahan yang harus disadari dari awal sebelum melakukan system outsource. Karena itulah fase definisi harus benar-benar diperhatikan sebelum memutuskan untuk melakukan outsource atau tidak.

Referensi:

Administration for Children and Families. Glossary of IT Planning and Management Guides. USA: U.S Department of Health and Human Services,2005.URL: http://www.acf.hhs.gov/nhsitrc/Aurl.jsp?pageID=tgglossary search: 08 April 2005.
Bazman. Customer Engagement and Solutions Delivery Methodology. 2005. URL:http://members.tripod.com/~bazman/testplancontents.html. search: 20 April 2005.
Haag, Stephen, Maeve Cummings and Alan IREA, Jr. Computing Concepts. 1st Edition. New York: McGraw-Hill Companies, Inc, 2002.
Laudon, Kenneth C and Jane P. Laudon. Management Information System: Managing the Digital Firm. 7th Edition. New Jersey: Prentice Hall, Inc, 2002.
Martin, E.Wainright, dkk. Managing Information Technology: What Managers Need To Know. 3rd Edition. New Jersey: Prentice Hall International, Inc, 1999.
Schwalbe, Kathy. Information Technology Project Management. 2nd Edition. Canada: Course Technology, Thomson Learning, Inc. 2002.

More Article Di Sini 

Jumat, 07 Desember 2012

Kursus Bahasa Mandarin – DPKI Universitas Esa Unggul -



Saat ini, Bahasa Mandarin telah menjadi bahasa internasional kedua setelah bahasa Inggris. Di Indonesia banyak perusahaan multinasional yang menjadikan Bahasa Mandarin sebagai salah satu syarat dalam rekrutmen karyawan baru. Selain itu minat siswa/mahasiswa di Indonesia yang ingin melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi yang ada di China cukup tinggi.
Oleh karena itu Departemen Pengembangan dan Kerjasama Internasional Universitas Esa Unggul menyelenggarakan KURSUS BAHASA MANDARIN (untuk mahasiswa UEU) untuk penguasaan Bahasa Mandarin yang sudah menjadi tuntutan penting saat ini.
Jadwal Kursus
Selasa – Rabu pukul 16.00 WIB s/d 18.00 WIB
Sabtu pukul 08.30 WIB s/d 12.30
Biaya Kursus
  • Pendaftaran Rp. 100.000,-
  • Biaya Kursus Rp. 200.000,-/ bulan ( 1 x modul selama 3 bulan)
Contact Person
DPKI Universitas Esa Unggul
Lantai 2 – Gedung Utama Universitas Esa Unggul
021-5674223 ex. 249 (Yanti)


More News At

Proses Enkripsi dan Dekripsi dengan Metode Kriptografi RSA

Sebelum mengenal lebih lanjut mengenai metode kriptografi RSA , marilah kita memulai dengan mengenal apa itu kriptografi ?

Kriptografi adalah ilmu atau seni dalam menyandikan suatu pesan sehingga pesan tidak dapat terbaca oleh orang lain. Orang yang mempunyai pekerjaan dalam menyandikan pesan bisa disebut sebagai cryptograph dan orang yang berusaha untuk memecahkan sandi untuk kepentingan sendiri bisa disebut sebagai cryptonalyst.

Kriptografi mempunyai 2 konsep utama yaitu :
  1. Enkripsi dimana mempunyai arti melakukan penyandian pesan sehingga pesan tidak dapat terbaca oleh orang lain. dan bisa saja disebut sebagai chipertext
  2. Dekripsi dimana mempunyai arti menterjemahkan pesan yang sudah disandikan menjadi pesan yang dapat dibaca
  3. . dan bisa saja disebut sebagai plaintext
Dalam melakukan proses dekripsi dan enkripsi maka kita memerlukan kunci atau key untuk menyandikan pesan ataupun menterjemahkan pesan.Supaya lebih mudah maka saya akan menampilkan sebuah gambar proses enkripsi dan dekripsi secara sederhananya
 proses enkripsi dan dekripsi

Setelah mengenal konsep dari proses enkripsi dan dekripsi , maka kita akan lanjut dalam jenis - jenis kriptografi seperti :
  1. Kriptografi Simetris
    Dimana proses dari enkripsi dan dekripsi hanya memakai 1 kunci saja.Berikut gambar dari kriptografi Simetris

    Dari gambar tersebut bisa dilihat bahwa untuk melakukan proses enkripsi dan dekripsi hanya memerlukan satu kunci saja.
  2. Kriptografi Asimetris
    Dimana proses dari enkripsi dan dekripsi menggunakan 2 kunci yaitu public key untuk melakukan proses enkripsi dan private keyuntuk melakukan proses dekripsi.Berikut gambar mengenai kriptografi asimetris
Selanjutnya, saya akan membahas mengenai Metode Kriptografi RSA. Metode Kriptografi RSA Metode RSA adalah Metode Kriptografi yang diciptakan oleh 3 peneliti dari MIT(Masschussets Institute of Technology) pada tahun 1976 yaitu Ron (R)ivest , Adi (S)hamir dan Leonard (A)dleman.

Keamanan dari algoritma RSA ini adalah sulitnya menfaktorkan bilangan yang besar menjadi faktor - faktor prima.Penfaktoran bilangan dilakukan untuk memperoleh private key. Dan perlu diingat adalah bilangan - bilangan prima haruslah besar untuk meningkat keamanan dari proses enkripsi ataupun dekripsi.

Berikut Algoritma RSA untuk mendapatkan public key dan private key
  1. Tentukan p dan q yang dimana p dam q adalah bilangan prima dan besar
  2. cari n dengan rumus p.q
  3. cari  Øn dengan rumus (p-1)(q-1)
  4. Cari  public key dengan rumus FPB(e,Øn) = 1 dimana e adalah public key
  5. cari Private key yang disimbolkan dengan huruf d dengan rumus 1 + (k * Øn )
                                                                                                                e
    yang dimana k adalah bilangan integer / bulat dari 1,...n dan hasil d haruslah bilangan bulat (non negatif atau decimal)
Untuk lebih mudahnya maka saya akan memberikan contoh sederhana

Misal A ingin mengirim pesan  ke B dengan huruf "HARI INI" dimana A mengeset p = 47 dan q = 71. bagaimana proses enkripsinya ?

Jawab :
lakukan pembuatan kunci dengan algoritma RSA (key haruslah bilangan prima)

1. Set p = 47 dan q = 71
2. hitung n dengan rumus p . q dan  hasilnya adalah 3337
3. Hitung Øn dengan rumus (p-1)(q-1) dan hasilnya adalah 3220
4 Cari public key dengan rumus FPB(e,Øn) = 1 dan hasil e adalah 79 yang dikarenakan
    FPB(79,3220)
    79 = 1 , 79  //79 hanya bisa dibagi oleh 1 dan 79
   3220 = 1 , 2 , 10 ,...

Kalu dilihat jelas terdapat angka yang sama yaitu 1 ...karena itulah e yang dipilih adalah 79  

5. cari private key dengan rumus  1 + (k * Øn )
                                                                 e

yang dimana hasil d haruslah bilangan bulat, untuk mendapatkan hasil bilangan bulat maka k harus di set = 25 untuk menghasilkan d = 1019(bilangan bulat)

6. public key = 79 , private key = 1019
 

proses pembuatan kunci sudah selesai , sekarang saatnya untuk melakukan proses enkripsi dan dekripsi

Proses Enkripsi
Algoritma enkripsi RSA adalah 
1.set m = "HARI INI"

   H   A    R      I      <SPASI>  I    N       I
   72   65  82    73         32      73   78    73

    proses pengubahan huruh ke angka caranya yaitu 
    Proses pengubahan huruf jadi angka dengan ASCII yaitu (lihat tabel ascii)
    H = 4 (8) => 4.16^1 + 8.16^0 dan hasilnya = 72, dimana 8 didapat dari a=1 ,b=2,.. 

   dimana 16 adalah bilangan hexadecimal a-f,0-9(16) dan angka 4 didapat dari tabel ASCII

2.Pecah m menjadi beberapa blok misal 6 blok dengan 3 digit
   dan hasilnya menjadi 
    m1 = 726 , m2 = 582 , m3 = 733 , m4 = 273 , m5 = 787 , m6 = 003 
    (karena Cuma sisa 3 maka tambahkan 003 supaya jadi 3 digit). 

3. Lakukan proses enkripsi dengan rumus 
    c = mi^e mod n yang berarti mi adalah m1 - m6 , dipangkatkan dengan e (public key) dan dikalikan     mod n

Jadi hasilnya 
c1 = 726^79 mod 3337 = 215 dan hitung sampai  sampai c6.  dan hasil enkripsi menjadi
c = 215 776 1743 933 1731 158 -> hasil yang sudah di enkripsi

Untuk proses Dekripsi  sama saja dengan algoritma enkripsi dengan rumus   c = mi^e mod n. tetapi yang membedakan adalah proses dekripsi dengan rumus m =  ci^d mod n

berikut algoritma dekripsi RSA :
1. Set C =   215 776 1743 933 1731 158
2. pecah c menjadi 6 blok dan 3 digit sehingga mempunyai 
  c1 = 215 , c2 = 776 dan sampai c6
3.Lakukan proses dekripsi dengan rumus  mi = ci^d mod n
  m1 = 215^1019 mod 3337 = 726. lakukan sampai c6 dan hasil m yang didapat adalah
   
 m = 7265827332737873

Note : rumus enkripsi dan dekripsi rumus sama hanya beda pangkatnya saja 
           enkripsi menggunakan e di pangkatnya
           dekripsi menggunakan d di pangkatnya   

Referensi :
        http://id.wikipedia.org/wiki/RSA diunduh tanggal 9 April 2011.
  Wicaksono, Prasetyo Andy. Studi Pemakaian Algoritma RSA dalam Proses Enkripsi dan Aplikasinya. Makalah0607-80.pdf diunduh tanggal 9 April 2011.
        Muhash. Algoritma RSA. 7757_Algoritma_RSA.pdf diunduh tanggal 18 Maret 2011.

More Artcle di sini 
Verdy Yanto-200981020
  

Peran Teknologi Pendidikan Pada Fakultas Ilmu Komputer Universitas Esa Unggul


Ir. I. Joko Dewanto, MM.
Dosen Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Esa Unggul

Teknologi Pendidikan merupakan teknologi di dalam pendidikan di dalam suatu system fakultas ilmu komputer bias dijabarkan dalam bentuk input, proses ataupun output dalam bidang pendidikan, atau bagian dari proses pembelajaran. Fakultas Ilmu Komputer selain memikirkan core keilmuan sebagai subjek utama, maka teknologi pendidikan juga merupakan langkah bijak diterapkan di lingkungan Fasilkom. Terlihat dari perkembangan yang dinamis dan selalu meningkatkan kualitas mahasiswa dengan melakukan perencanaan strategi fasilkom, mengkaji teknologi pembelajaran menuju kearah e-learning dengan dukungan interaktif multimedia, dukungan sertifikasi, peningkatan produktifitas dosen, lulusan pengguna, akreditasi dan ISO 9000. Hasil fasilkom saat ini masih jauh dari yang diharapkan tetapi dengan keyakinan untuk peningkatan berkelanjutan teknologi pendidikan maka fasilkom akan mampu mengikuti trend pendidikan dengan standar internasional.

Teknologi “Penambahan mesin, teknologi yang terdiri atas beberapa proses, sistem, pengaturan dan kontrol dari mekanisme antara manusia dan bukan manusia, dan sebuah bagaimana dia terlihat bersifat permasalah-masalahan atas ke- tertarikan dan kesulitannya, yang dise- suaikan dengan solusi teknik, dan nilai-nilai ekonomis-selanjutnya mempertimbangkan – solusi.”. (Finn, 1960). Teknologi memiliki proses yang dapat meningkat, dimana proses tersebut biasanya memberikan kerangka kerja untuk suatu teknologi, proses yang menghasilkan outcomes berupa produk, dimana produk tersebut merupakan bagian integral dari suatu sistem.

Sistem melalui Webster Dictionary mendefinisikan sistem sebagai serangkaian atau tatanan hal-hal yang saling ber- hubungan membentuk satu kesatuan atau keseluruhan organic. Serangkaian kenya- taan, prinsip, aturan, yang diklasifikasikan dan diatur di dalam bentuk yang teratur dengan maksud memperlihatkan suatu ren- cana logis yang menghubungkan ba- gian-bagian yang berbeda-beda…. Sebuah metode atau ramuan klasifikasi atau pengaturan cara mengerjakan sesuatu meto- de, prosedur…. Lima definisi tambahan masih diberikan pada konteks tersebut, tetapi tidak ada satupun yang tepat untuk digunakan. Maka dapat disimpulkan Sistem adalah serangkaian atau tatanan yang diatur untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Teknologi Pendidikan atau Teknologi Pembelajaran tidak lepas dari empat komponen:
  1. Teori dan Praktek
  2. Desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, penilaian dan penelitian
  3. Proses, Sumber dan Sistem
  4. Untuk belajar (Yusuf Hadi Miarso, 2005).
Selanjutnya definisi terbaru mengenai konsep teknologi pendidikan (AECT 2004) bahwa “Educational technology is the study and ethical practice of facilitating learning and improving performance by creating, using, and managing appropriate technology process and resources”. Pada definisi di atas dijelaskan beberapa hal antara lain :

Studi adalah proses pembangunan konstruksi keilmuan bisa berupa penelitian dan refleksi praktis. Komitmen terhadap etika di dalam menggunakan media atau dapat dikatakan kemampuan intelektual untuk menfasilitasi belajar yaitu meng- kontrol proses belajar. Objek dari teknologi pendidikan adalah menfasilitasi belajar yang diklaim sebagai kontrol belajar. Sebagai intensitasnya adalah bagaimana menciptakan proses belajar terpusat, di- mana belajar didukung dari kelengkapan field-field dari komponen belajar yang didukungan teknologi informasi atau teknologi dukungan.

Peningkatan performa berimplikasi terhadap kriteria kualitas menfasilitasi belajar, sehingga TP sebagai pioner dalam penggunaan ilmu karena selalu melakukan improvement. Menjelaskan beberapa fungsi pada field (create, use and management) ini lebih pandangan teknis dalam mere- fleksikan sebuah pandangan proses desain belajar. Spesifikasi peralatan (tools) dan metode (methode) dimungkinkan sesuai dengan orang dan kondisi ditempat belajar Membuat atribut teknologi, dimana teknologi dapat membuat lebih baik dikerjakan oleh orang yang profesional.

Dimana dalam melakukan peme- cahan masalah teknologi pendidikan ter- jelma dalam sumber belajar yang dirancang, dipilih dan atau digunakan untuk keperluan belajar, dan yang terdiri dari pesan, orang, bahan, peralatan, teknik, dan latar (lingkungan). Proses analisis masalah me- rupakan fungsi dan pengembangan pendidikan dalam bentuk riset/teori, desain, produksi, evaluasi-seleksi, logistik, peman- faatan, dan penyebar luasan. Proses penga- rahan dan koordinasi merupakan fungsi pengelolaan pendidikan yang meliputi pengelolaan organisasi dan personil.

Fakultas Imu Komputer Universitas INDONUSA ESA Unggul Program Studi memiliki tiga program studi : Teknik Informatika berdiri sejak tahun 1997 berdasarkan Keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Depdikbud No. 423/DIKTI/Kep/1997, pada tahun 2000 Program Studi Diploma-3 Manajemen Informatika didirikan berdasarkan Keputu san Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi DEPDIKBUD No. 377/D4-II/Kep/2000, pada tahun Program Studi Sistem Informasi didirikan berdasarkan didirikan berdasar- kan Keputusan Direktorat Jenderal Pendi- dikan Tinggi DEPDIKBUD No. 2997/D/ T/2004.

Tujuan Pendidikan Fasilkom secara umum memiliki tujuan untuk menghasilkan sarjana komputer yang berkualifikasi sebagai berikut :
  1. Mampu bersifat positif untuk secara mandiri mengembangkan ilmu kom- puter yang dimilikinya dan menerap- kannya secara arif bijaksana bagi tuntutan kebutuhan dalam masyarakat
  2. Memiliki kemampuan menalar, yaitu menganalisis dan mensintesis untuk selalu mencari solusi/pemecahan masa- lah terbaik;
  3. Dapat bekerja dalam bidang peran- cangan, pelaksanaan, pengawasan dan pengolahan atas konsep-konsep umum
  4. Dapat meningkatkan keterampilan di lapangan pekerjaan
  5. Mempunyai bekal yang cukup untuk melanjutkan studi pada jenjang yang lebih tinggi setelah melampaui suatu proses kualifikasi.

Tabel 1
Target Keahlian Mahasiswa S1
 

 Untuk memperoleh legitimasi atas keahlian tersebut, diharapkan sertifikasi bisa dilakukan oleh pihak ketiga yang memang berkompeten atas keahlian tersebut. Dengan demikian jika kondisi terburuk terjadi semisal putus kuliah, mahasiswa masih tetap bisa berharap dari keahlian yang sudah didapat tersebut untuk mencari pekerjaan atau mendevelop software aplikasi sendiri yang layak jual.


Penerapan TP pada Fasilkom IEU dilakukan sejak level perencanaan, implementasi dan evaluasi program pendidikan yang diterapkan pada Fakultas Ilmu Komputer – Universitas INDONUSA Esa Unggul disesuaikan dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 02 tahun 1989, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 60 tahun 1999, Surat Keputusan Yayasan Kemala No. 013/KYK/SK/IV/1995 tanggal 13 April 1995, Surat Keputusan Rektor tentang Penyelenggaraan Pendidikan di Universitas INDONUSA Esa Unggul No.16/SK-R/INDONUSA/V/2002 tanggal 2 Mei 2002.

Dengan menggunakan Sistem Kredit Semester yang menggunakan satuan kredit semester sebagai tolak ukur keber- hasilan studi mahasiswa dan penye- lenggaraan pendidikan. Ada beberapa hal yang perlu diketahui antara lain : SKS, tujuan sistem kredit semester, nilai kredit, beban studi mahasiswa, masa perkuliahan, evaluasi keberhasilan mahasiswa, evaluasi penyelesaian keberhasilkan program studi, masa studi, beban tugas akademik dosen, bimbingan penasehat akademik, kerja praktek dan tugas akhir.

Kegiatan belajar mengajar perkuliahan di lakukan berdasarkan SAP yang telah ditetapkan menurut kurikulum yang sudah ditentukan. Penerapan kuri- kulum dilakukan evaluasi 2 tahun sekali berdasarkan hasil diskusi penyelesaian permasalahan kurikulum dari lokakarya kurikulum yang dilakukan para member, seperti: mahasiswa, dosen-dosen, masya- rakat industri, asosiasi, sarasehan kuriku- lum, trend teknologi di dalam menentukan kurikulum untuk dapat diimplementasikan ke perkuliahan.

Teknologi Pembelajaran yang dilakukan awalnya adalah teknologi teacher centre learning yang lebih bersifat behaviroristik, dengan melakukan perpa- duan variasi kegiatan belajar dengan metode cooperative learning, discovery, problem base learning, discussion, drill and practice, demonstration dan presentation, diharapkan setiap mahasiswa memiliki belajar lebih bersifat kons- truktivistik.

Glasersfeld (dalam Bodner, 1987) mengatakan dengan sangat jelas : “…. pelajar “learners” membangun pengeta- huannya sendiri. Mereka tidak hanya menangkap dan memantulkan apa yang diceritakan kepada mereka atau apa yang mereka baca. Pelajar berusaha menemukan arti dan akan mencari keteraturan dan kecenderungan dari gejala-gejala alam pada saat informasi yang lengakap atau penuh tidak tersedia.”

Adapun beberapa metode dilakukan dengan kuliah tatap muka ceramah dilakukan sesuai dengan jadwal perkuliahan yang dipandu oleh dosen dan asisten yang menjelaskan materi perkuliahan sebagai dasar pemahaman materi keinformatikaan, berbagai profesi yang terkait, hak dan tanggung jawab profesional informatika sebagai individu, anggota kelompok, maupun anggota masyarakat. Perkuliahan bisa berupa slide powerpoint, contoh-contoh kasus, discussion group.

Setiap mahasiswa diminta mencari informasi mendalam mengenai permasalahan, selanjutnya didiskusikan kelom- pok sebagai implementasi penerapan problem base learning, untuk mendorong mahasiswa menjadi kritis, analisis, mandiri, percaya diri, maupun dapat bekerja tim, memiliki jiwa leadership, dll. Pemberian masalah merupakan masalah-masalah yang terjadi dilingkungan industri ataupun bisnis. Jadwal kuliah dilakukan diluar kuliah dengan durasi 2 jam/ kegiatan diskusi.

Drill and Practices sebagai langkah evaluasi yang dilakukan dengan cara menggunakan prestest dan postest, evaluasi diri, dan penilaian melalui ujian tulisan sisipan dan ujian akhir semester.


Pemilihan media belajar disesuai- kan dengan metode belajar yang digunakan berdasarkan riset pengembangan belajar, pada saat ini fasilkom Universitas INDONUSA Esa Unggul telah menggu- nakan e-Learning sebagai dukungan belajar, selain itu mulai mengembangkan instruc- tional system, yaitu mengembangkan sistem belajar untuk dukungan e-learning dengan mengembangkan sistem instruk- sional dengan module plan, learning management system, komunikasi antar member (email, discussion group, chating). Selain itu pada saat ini pengembangan LMS juga sangat gencar untuk kebutuhan mengatur pembelajaran dengan mengguna- kan sistem untuk mendukung e-learning.
Pembelajaran diarahkan ke Interactive media, jika dahulu pembelajaran terpusat pada seorang dosen (lecturer centre), sekarang dengan adanya fasilitas teknologi internet memungkinkan untuk mendukung proses pembelajaran yang terpusat di mahasiswa (student centre). Pembelajaran belajar melakukan (learning by doing) bukan hanya mendengarkan (listening). Mahasiswa bisa mencari data, informasi, teknologi, komunikasi untuk lebih kreatif dalam membangun keilmuan. Pembelajaran interaktive multimedia bisa terdiri beberapa komponen : teks, grafik, video, animasi, audio, presentasi, simulasi, auditape, cd rom, internet.

Mahasiswa di dalam melakukan kegiatan belajar mendapatkan mata kuliah kewirausahaan dan Bahasa Inggris standar TOEFL, selain kepemilikan Ijazah sebagai lulusan strata-1, Fasilkom saat ini juga bekerja sama dengan pihak luar mengem- bangkan bekal bagi mahasiswa berupa sertifikat profesional, adapun beberapa sertifikat profesional tersebut antara lain: 1. Java (certificate java programming), 2. Unix Sun Solarish (certificate unix sun solarish), 3. CISCO (certificate profesional networking), 4. SAP (certificate profesio- nal system bussiness enterprise).

Selain itu sarana dan prasarana selain kegiatan intra kurikuler juga duku- ngan kegiatan ekstra kurikuler, prasarana ekternal lainnya, seperti: perpustakaan, kantin, taman, unit kegiatan mahasiswa, bimbingan konseling, bimbingan akademik, dan lainnya.
Peningkatan produktivitas dosen dilingkungan Fasilkom sangat ditunjang dengan kepemilikan Universitas terhadap lembaga penelitian dan pengabdian masyarakat dan berperan juga sebagai organisasi belajar, jurnal fasilkom, pela- tihan, indeks kepuasan mahasiswa kinerja dosen (IKMKD), perencanaan belajar yang sesuai dengan SAP, pengurusan kepang- katan, nomor induk dosen kopertis, modul perkuliahan dan lainnya.

Lulusan mahasiswa pada saat ini juga sudah diteliti sebagai pengembangan proses belajar yang contious improvement dapat tercipta link and match lulusan terhadap dunia industrik, selain itu juga dibangun pula lembaga alumni dan karir, selain menyalurkan mahasiswa juga membantu mahasiswa dalam meningkatkan karir.
Penelitian yang dilakukan adalah meneliti lulusan pengguna lulusan fasilkom, penelitian tindakan kelas, penelitian laboratorium komputer, penelitian melalui pusat studi ilmu komputer berupa produk rekayasa, pengembangan sistem.

Guna meningkatkan proses belajar meng- ajar fasilkom Universitas INDONUSA Esa Unggul pada tahun 2002 telah terakreditasi B dan ditahun 2005 terdaftar sebagai standar kualitas ISO 9000.
Dapat disimpulkan sebagai berikut:
  1. Penerapan TP di Fasilkom dikem- bangkan berdasarkan sistem dapat terlihat sejak level perencanaan, proses dan evaluasi program pendidikan.
  2. Pengembangan kurikulum berdasarkan kebutuhan mahasiswa dan keadaan lingkungan industri (link match industry).
  3. Proses pembelajaran konstruktifistik dan terus dikembangkan secara conti- nous improvement.
  4. Dukungan kewirausaahaan dan TOEFL bagi mahasiswa
  5. Desain kurikulum akademik dan profesional.
  6. Standar kualitas akreditasi dan ISO 9000.
Daftar Pustaka
Derk Glover and Sue Law, “Improving Learning, Profesional Practices in Secondary Schools”, University Press, Buckingham & Philadelphia, 2002.
Garry J. Anglin, ”Instructional Technology” – Past, Present, and Future”, Second Edition, Libraries Unlimited Inc., Englewood, Colorado, 1995.
Gordon Dryden and Jannete Vos, “The Learning Revolution”, The Learning Web, New Zealand, 1999.
Robert A. Raiser, John V Bempsey, “Trends and Issues in Instructional Education and Technology”, Pearson Education, New Jersey, 2002.
Sharon E. Smaldino, James D. Rusell, Robert Heinich, Michael Molenda, “Instructional Technology and Media for Learning”, Eight Edition, Pearson Education, Singapore, 2005.
Timoty J. Newby, Donald A. Stepich, James D. Lehman, James D. Russell, “Designing Instruction, Integrating Computers, and Using Media”, Second Edition, Merrill, an imprint of Prentice Hall, New Jersey, Columbus, Ohio, 2000.

More Article klik disini